WASHINGTON, KOMPAS.com - Penduduk di Ibu Kota AS,
Washington, harus merogoh saku lebih dalam ketika mereka pergi belanja.
Pasalnya pemerintah kota tersebut akan memberlakukan biaya lima sen bagi
setiap tas plastik yang dikeluarkan oleh toko.
Tindakan
tersebut, yang mulai diberlakukan pada 1 Januari 2010 dan gagasan
pertama yang dilaksanakan di AS, dimaksudkan untuk membuat konsumen
menanggung biaya kebersihan bagi tas itu, yang saat ini diberikan secara
cuma-cuma saat konsumen berbelanja. Tas plastik, meskipun populer di
kalangan orang yang berbelanja, seringkali berakhir menyangkut di cabang
pohon, nyantol di tiang listrik, mengotori sungai dan menyumbat saluran
air.
"Saya menandatangani peraturan ini pada Juli untuk
memangkas sampah tas yang mengotori saluran air kita," kata Wali Kota
Adrian Fenty dalam pernyataan pada Desember. Ia mengatakan salah satu
saluran air utama di kota tersebut telah sangat dipenuhi tas plastik
belanjaan.
Maureen McGowan, direktur sementara departemen
lingkungan hidup kota Washington mengatakan penelitian kami
memperlihatkan tas plastik adalah komponen utama sampah di Sungai
Anacostia. "Dengan mengeluarkan sampah tas dari produksi dan dari aliran
limbah setiap orang yang pergi ke toko dapat membantu menjaga
kebersihan saluran air," kata McGowan.
Dan Fenty menyatakan
sebagian uang yang dikumpulkan akan dikeluarkan untuk membersihkan
Sungai Anacostia. "Kami ingin setiap orang mengetahui bahwa anda dapat
menyelamatkan sungai tersebut dan lima sen, jika anda membawa sendiri
tas yang dapat digunakan kembali ke toko," kata wali kota itu.
Berdasarkan
peraturan baru tersebut, tempat usaha di kota itu yang menjual makanan
atau alkohol harus mengenakan biaya kepada konsumen sebanyak lima sen
bagi setiap kertas yang tersedia atau tas plastik yang dapat dibawa.
Peraturan itu juga menetapkan bahwa semua tas itu dapat didaur-ualng dan
membawa pesan yang mendorong daur-ulang.
Untuk mempersiapkan
perubahan, pemerintah kota tersebut telah membagikan sebanyak 122.000
tas belanja yang dapat dipakai kembali kepada penduduk yang berusia
lanjut dan berpenghasilan rendah yang mengeluh bahwa kemampuan belanja
mereka yang terbatas akan makin terhambat oleh biaya itu.
Tindakan
tersebut ditentang oleh American Chemistry Council, yang menyatakan tas
plastik standard yang menjadi pembicaraan sudah dapat didaur-ulang dan
tak menimbulkan masalah.
"Sebagian besar rantai pengecer dan
pedagang makanan utama saat ini menawarkan program yang memungkinkan
konsumen mebawa pulang tas plastik dan semua jenis pembungkus produk
untuk daur-ulang," kata kelompok tersebut di dalam pernyataan awal 2009.
Dalam pernyataan itu, kelompok tersebut menyebut biaya baru itu
"menyesatkan dan tak perlu".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar