Kamis, 03 Mei 2012

Di Washington, Tas Plastik Dikenakan Pajak

WASHINGTON, KOMPAS.com - Penduduk di Ibu Kota AS, Washington, harus merogoh saku lebih dalam ketika mereka pergi belanja. Pasalnya pemerintah kota tersebut akan memberlakukan biaya lima sen bagi setiap tas plastik yang dikeluarkan oleh toko.

Tindakan tersebut, yang mulai diberlakukan pada 1 Januari 2010 dan gagasan pertama yang dilaksanakan di AS, dimaksudkan untuk membuat konsumen menanggung biaya kebersihan bagi tas itu, yang saat ini diberikan secara cuma-cuma saat konsumen berbelanja. Tas plastik, meskipun populer di kalangan orang yang berbelanja, seringkali berakhir menyangkut di cabang pohon, nyantol di tiang listrik, mengotori sungai dan menyumbat saluran air.

"Saya menandatangani peraturan ini pada Juli untuk memangkas sampah tas yang mengotori saluran air kita," kata Wali Kota Adrian Fenty dalam pernyataan pada Desember. Ia mengatakan salah satu saluran air utama di kota tersebut telah sangat dipenuhi tas plastik belanjaan.

Maureen McGowan, direktur sementara departemen lingkungan hidup kota Washington mengatakan penelitian kami memperlihatkan tas plastik adalah komponen utama sampah di Sungai Anacostia. "Dengan mengeluarkan sampah tas dari produksi dan dari aliran limbah setiap orang yang pergi ke toko dapat membantu menjaga kebersihan saluran air," kata McGowan.

Dan Fenty menyatakan sebagian uang yang dikumpulkan akan dikeluarkan untuk membersihkan Sungai Anacostia. "Kami ingin setiap orang mengetahui bahwa anda dapat menyelamatkan sungai tersebut dan lima sen, jika anda membawa sendiri tas yang dapat digunakan kembali ke toko," kata wali kota itu.

Berdasarkan peraturan baru tersebut, tempat usaha di kota itu yang menjual makanan atau alkohol harus mengenakan biaya kepada konsumen sebanyak lima sen bagi setiap kertas yang tersedia atau tas plastik yang dapat dibawa. Peraturan itu juga menetapkan bahwa semua tas itu dapat didaur-ualng dan membawa pesan yang mendorong daur-ulang.

Untuk mempersiapkan perubahan, pemerintah kota tersebut telah membagikan sebanyak 122.000 tas belanja yang dapat dipakai kembali kepada penduduk yang berusia lanjut dan berpenghasilan rendah yang mengeluh bahwa kemampuan belanja mereka yang terbatas akan makin terhambat oleh biaya itu.

Tindakan tersebut ditentang oleh American Chemistry Council, yang menyatakan tas plastik standard yang menjadi pembicaraan sudah dapat didaur-ulang dan tak menimbulkan masalah.

"Sebagian besar rantai pengecer dan pedagang makanan utama saat ini menawarkan program yang memungkinkan konsumen mebawa pulang tas plastik dan semua jenis pembungkus produk untuk daur-ulang," kata kelompok tersebut di dalam pernyataan awal 2009. Dalam pernyataan itu, kelompok tersebut menyebut biaya baru itu "menyesatkan dan tak perlu".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar