Minggu, 07 Oktober 2012


PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DUNIA

Mei 12, 2011
Menurut International Monetary Fund, pertumbuhan ekonomi global berjalan sedikit lebih lambat dibandingkan prediksi tahun lalu. Menurut ramalan sebelumnya, GDP akan tumbuh sebesar 4.3% namun kini diprediksikan hanya akan tumbuh 4.2% pada tahun 2011. Ketika kondisi ekonomi mulai pulih sedikit demi sedikit, namun resiko akan krisis juga semakin tinggi. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran pemerintah beberapa negara sehingga mereka berusaha mengurangi beban utang negara dan juga membatasi pengeluaran. Sebelumnya IMF telah menyatakan bahwa system finansial global menjadi titik lemah pemulihan ekonomi.
Menurut laporan terakhir organisasi IMF World Economic Outlook, ada perbedaan pertumbuhan ekonomi yang sangat jauh antara negara-negara maju dibandingkan dengan negara berkembang. Perekonomian negara maju seperti AS, Inggris, Jepang dan beberapa negara Uni Eropa terus mendapatkan kritikan karena pemulihan dan pertumbuhan ekonomi yang berjalan lambat padahal stimulus terus dikucurkan. Perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun 2010 diperkirakan naik sekitar 2,8% dan 2.2% untuk tahun mendatang. Jauh lebih kecil dari yang sudah diprediksikan sebelumnya yaitu 2.4%. Sedangkan pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang seperti Cina, Brazil, Rusia dan India mendekati angka 6.4% tahun depan. Tidak jauh meleset dari yang telah diprediksikan. Bahkan angka pertumbuhan ekonomi tahun ini mencapai 7.1%.
IMF berencana mengadakan pertemuan rutin di musim gugur dengan Bank Dunia. Pertumbuhan ekonomi AS tahun 2010 yang hanya mencapai 2.6% setelah badai resesi dianggap terlalu lemah. Yang lebih parah lagi adalah pertumbuhan ekonomi negara-negara kawasan Eropa. Rata-rata pertumbuhan ekonomi 16 negara Eropa adalah sebesar 1.7% tahun ini dan 1.5% tahun 2011. Laporan IMF juga mencatat adanya peningkatan angka pengangguran dunia dari 30 juta orang di tahun 2007 menjadi lebih dari 210 juta orang.
http://www.surabayaforex.com/analisa-forex/kondisi-perekonomian-global-menurut-laporan-imf/
Dan akibat Konflik Timur Tengah dan Afrika Utara yang meruncing membuat harga minyak dunia kian membubung tinggi. Hari ini, Rabu (23/2/2011), di New York, kontrak harga minyak untuk pengantaran April naik 2 dollar AS menjadi 100 dollar AS per barrel. Sementara di London, harga minyak jenis Brent naik ke posisi 108,57 dollar AS, level penutupan tertinggi sejak September 2008. Meskipun demikian, salah seorang petinggi Dana Moneter Internasional (IMF) optimistis perekonomian dunia bisa bertahan dari kenaikan harga minyak tersebut. “Kejadian ini tidak akan memberi perubahan substansial atas outlook perekonomian global,” sebut John Lipsky, first deputy managing director IMF.
John meramal, harga rata-rata minyak akan berada di level 95 dollar AS per barrel tahun ini. Sementara, tingkat pertumbuhan ekonomi global akan mencapai 4,4 persen di 2011.Sekadar tambahan, ketegangan politik yang menyebar dari Tunisia, Yaman, Algeria, Bahrain, dan Iran dalam empat minggu belakangan memang langsung berdampak pada harga minyak. Padahal, ekonomi dunia baru saja pulih dari jurang resesi paling hebat dalam 50 tahun terakhir.
Semakin lambatnya tingkat pertumbuhan ekonomi dunia yang diakibatkan krisis dan perang antar Negara itu menguncang perekonomian dunia dan menjadi lambatnya pertumbuhan perekonomian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar